Memahami Definisi Vektor dan Skalar serta Perbedaan Satuan dan Besarannya

0 36
Memahami Definisi Vektor dan Skalar serta Perbedaan Satuan dan Besarannya
Memahami Definisi Vektor dan Skalar serta Perbedaan Satuan dan Besarannya

Definisi Vektor dan Skalar

Pengertian vektor dan skalar, dalam fisika besaran dapat dikelompokkan berdasarkan komponen arahnya. Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Besaran Skalar adalah besaran yang tidak memiliki arah.

Besaran dan Satuan

Pengertian Besaran dalam Fisika

Di dalam fisika besaran dirtikan sebagai sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan mempunyai nilai (besar) yang dinyatakan dengan angka dan satuan. Contoh besaran  : massa, kecepatan, panjang.

Pengertian Satuan dalam Fisika

Di dalam fisika satuan diartikan sebagai suatu pembanding di dalam kegiatan pengukuran suatu besaran.

Jenis-jenis satuan

a. Satuan baku : merupakan suatu pembanding yang memberikan hasil yang sama      apabila dilakukan oleh beberapa orang. Contoh satuan baku : m, cm, kg, gram, dll.

b. Satuan tidak baku : merupakan suatu pembanding yang akan memberikan haasil berbeda apabila dilakukan oleh beberapa orang. Contoh : jangkal, hasta, kaki, yard

Misalnya Tina dan Tino mengukur panjang buku yang sama menggunakan penggaris dan jengkal tangan masing-masing. Tina dan menyatakan jika panjang buku 20 cm dan 1.5 jengkal tangannya, sedangkan Tino menyatakan panjang buku 20 cm dan 1.25 jengkal tangannya.

Jengkal tangan memberikan hasil yang berbeda jika pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda.Satuan internasional (SI) merupakan satuan yang telah disepakati secara Internasional dan digunakan oleh berbagai negara.

Syarat SI :

a. Bersifat Internasional sehingga dapat digunakan oleh berbagai negara

b. Mudah ditiru

c. Bersifat tetap

Satuan Internasional meliputi meter sebagai satuan panjang, kilogram sebagai satuan massa dan sekon sebagai satuan waktu sehingga satuan SI juga disebut satuan MKS (m.kg,s).

Jenis-jenis besaran

Besaran-besaran di dalam fisika, dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Berdasarkan nilai dan arahnya besaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Besaran skalar, Besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai (besar) saja dan tidak mempunyai arah. Contoh besaran skalar : massa, waktu, suhu, luas dan volume.

2.Besaran vektor, Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan   arah. Sesuai kesepakatan apabila besaran vektor tersebut arahnya ke kiri dan ke bawah maka besaran tersebut bernilai negatif (-) sedangkan apabila besaran vektor tersebut arahnya ke kanan dan ke atas maka besaran tersebut bernilai positif (+)

Contoh besaran vektor : kecepatan, percepatan, gaya.b. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi 2 janis, yaitu :

1. Besaran pokok

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan atau didefinisikan terlebih dahulu. Ada 7 besaran pokok di dalam fisika. Besaran pokok beserta satuannya seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

 
 
 
2. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan beserta satuannya seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
 Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Yaitu panjang lintasan yang ditempuh dalam selang waktu tertentu, sehingga satuan kecepatan m/s.
Vektor
Pengertian Vektor
Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan , percepatan, gaya , dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold)  atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:

a. Menggambar sebuah Vektor
Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya.
Besaran Vektor & Skalar
 
1. Besaran Vektor
 
Besaran vektor adalah besaran fisika yang memiliki nilai dan arah. Dalam hal ini nilai dan arah menjadi informasi yang saling melengkapi. Contoh besaran vektor adalah perpindahan, kecepatan, gaya, momentum, medan listrik dll.
Dalam menyatakan besaran vektor, nilai vektor harus diikuti dengan arahnya. Contoh kecepatan mobil 20 km/jam ke timur, mobil berpindah sejauh 400 meter ke kanan, Andi menarik mobil-mobilan dengan gaya 2 N ke kanan dll.
Serta penulisannya pun harus dibedakan dengan besaran bukan vektor. Biasanya dituliska dengan huruf cetak tebal, cetak miring atau huruf kapital. Contoh cara penulisan besaran vektor:
 
Kecepatan disimbolkan dengan huruf vv
 
Gaya disimbolkan dengan huruf FF
 
Momentum disimbolkan dengan huruf pp
 
dll
 
Besaran vektor digambarkan dengan anak panah lurus. Arah panah menunjukkan arah besarannya. Panjang garis anak panah merepresentasikan besar vektor.
 
Misalkan kita menggambarkan vektor kecepatan 2 m/s dengan garis 1 cm, maka untuk kecepatan sebesar 10 m/s harus digambarkan dengan garis sepanjang 5 cm dst. Berikut beberapa aturan berkaitan dengan rumus besaran vektor dan satuannya.
 
(a) Menggambar Besaran Vektor
Digambarkan dengan anak panah dengan panjang yang harus proporsional.

 

(b) Komponen Vektor dan Vektor Satuan
Suatu vektor dapat dinyatakan dalam bentuk komponen-komponennya. Misalkan sebuah vektor gaya FF membentuk sudut αα terhadap sumbu xx seperti gambar berikut.

 

Vektor FF dapat diuraikan ke sumbu xx dan sumbu yy sebagai FxFx dan FyFy. FxFx dan FyFy disebut sebagai komponen vektor FF disumbu xx dan y.y. Besar komponen vektor di sumbu xx dan yy
adalah
Fx=F cos αFx=F cos α
Fy=F sin αFy=F sin α
Jika besar komponen vektor di sumbu xx adalah FxFx dan besar komponen vektor di sumbu yy adalah FyFy, maka vektor FF dapat dinyatakan dengan 
Sebuah vektor yang terletak di dalam ruang tiga dimensi memiliki komponen-komponen terhadap sumbu x,x, sumbu yy dan sumbu zz, sehingga penulisannya harus menyertakan tiga vektor satuan i,j dan ki,j dan k. Misalkan vektor FF berada di ruang tiga dimensi maka vektor FF dapat dinyatakan sebagai F=Fxi+Fyj+Fzk.F=Fxi+Fyj+Fzk.
 
(c) Menjumlahkan dan Mengurangkan Vektor
 
Ada dua metode untuk menjumlahkan vektor, yaitu metode grafis (geometris) dan analisis. Metode grafis adalah penjumlahan vektor dengan menyatakan vektor-vektor dalam sebuah diagram. Panjang anak panah disesuaikan dengan besar vektor (artinya harus menggunakan skala dalam pengambarannya), dan arah vektor ditunjukkan oleh arah ujungnya (kepalanya).
Metode grafis dapat dilakukan dengan metode jajar genjang, segitiga dan metode poligon. Jika vektor AA,BB dan CC dengan besar tertentu maka penjumlahan dan pengurangan vektor secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut.
Penjumlahan dua vektor dalam dua dimensi, metoda geometris cukup memadai. Tetapi untuk kasus penjumlahan tiga vektor ataupun penjumlahan vektor dalam tiga dimensi seringkali kurang menguntungkan.
Cara lain yang dapat digunakan untuk menjumlahkan vektor adalah metoda analitik. Dengan metoda ini, vektor-vektor yang akan dijumlahkan, masing-masing diuraikan dalam komponen-komponen vektor arahnya (lihat kembali “Komponen Vektor”).
 
Pada intinya cara menjumlahkan vektor adalah sama dengan menjumlahkan bilangan bukan vektor. Perbedaannya adalah penjumlahan aljabar pada vektor hanya boleh dilakukan jika dua vektor tersebut adalah vektor yang memiliki dimensi yang sama dan bekerja pada sumbu yang sama . Vektor kecepatan tidak boleh dijumlahkan dengan vektor gaya, vektor gaya hanya boleh dijumlahkan dengan vektor gaya.
Misalkan vektor A dan B adalah vektor berdimensi sama dengan A=x1i+y1j+z1kA=x1i+y1j+z1k dan B=x2i+y2j+z2kB=x2i+y2j+z2k, maka A±B=(x1±x2)i+(y1±y2)j+(z1±z2)kA±B=(x1±x2)i+(y1±y2)j+(z1±z2)k.

 

Hasil penjumlahan ini masih dalam komponen-komponen vektor, untuk menentukan besar vektor hasil penjumlahan digunakan persamaan |A±B|=x2+y2+

Tuliskan Komentar