Beranda Wawasan Tips Menjadi Tim Sukses di Pemilu : Pilkada Pilpres dan Pileg

Tips Menjadi Tim Sukses di Pemilu : Pilkada Pilpres dan Pileg

0 15

Pemilu atau Pemilihan umum merupakan puncak dari pesta demokrasi rakyat di Indonesia. Disini merupakan ajang bagi rakyat untuk menentukan sendiri siapa yang akan menjadi pemimpinnya, baik di ranah eksekutif maupun di ranah legislatif.

Pemilu di Indonesia untuk pemilihan presiden, kepala daerah maupun parlemen dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Dan setiap kali terselenggaranya pemilu pasti ada beberapa calon pemimpin yang mengajukan diri. Dari setiap calon pemimpin tersebut, membutuhkan Tim Sukses untuk membuat mereka berhasil menduduki jabatan tertentu.

Tim Sukses Merupakan sekumpulan orang yang tergabung dalam suatu kepentingan untuk menyukseskan salah satu atau beberapa orang calon pemimpin, baik eksekutif maupun legislatif agar berhasil menduduki jabatan yang diinginkannya. Tim Sukses bisa berasal dari orang partai atau calon tersebut ataupun orang luar partai yang dipercaya ikut bergabung menyukseskan calon tersebut.

Bagi Tim Sukses atau orang yang terbiasa terjun menjadi tim sukses, ajang Pemilu seringkali dianggap sebagai panen rezeki. Para calon pejabat tidak segan-segan mengeluarkan banyak uang untuk mengkampanyekan diri mereka dan meraih sebanyak mungkin suara dari rakyat.

Di sinilah jual beli visi dan misi terjadi. Siapa yang paling berpengaruh dan bisa mempengaruhi rakyat, dialah yang kemungkinan besar akan mendapatkan banyak dukungan. Tidak jarang para calon pejabat menggandeng artis, ulama maupun tokoh masyarakat lainnya demi mencari dukungan.

Tips Menjadi Tim Sukses di Pemilu : Pilkada Pilpres dan Pileg

Menjadi tim sukses tidaklah terlalu mudah. Meskipun dengan Tim Sukses yang sangat hebat sekali pun, kenyataannya pilihan tetap di tangan rakyat. Dan rakyat di zaman sekarang lebih sulit dipengaruhi karena keterbukaan informasi yang membuat orang-orang semakin jeli memilih pemimpin mereka.

Dengan demikian menjadi tim sukses juga perlu memiliki kemampuan prediksi yang baik serta analisis yang tajam. Berikut ini merupakan tips untuk menjadi Tim Sukses yang sukses.

Miliki kemampuan prediksi yang tepat

Anda mungkin tidak pernah mengetahui akan bergabung menjadi Tim Sukses calon yang mana. Jika memang memiliki pilihan untuk bergabung dengan tim sukses tertentu, maka bergabunglah dengan calon yang paling mungkin menang.

Reputasi Tim Sukses tentu saja dinilai dari pernah atau tidaknya dia memenangkan calon pejabat tertentu. Dalam politik, hasil sering lebih dipentingkan daripada proses. Oleh karena itu Pilihlah kandidat yang berpeluang paling besar untuk menang.

Jumlah suara yang berhasil dikumpulkan

Kadang-kadang mungkin kita akan langsung ditunjuk oleh salah satu kandidat tertentu untuk bergabung menjadi tim suksesnya. Meskipun dalam prediksi kita, kandidat tersebut kemungkinan besar kalah.

Nah jika sudah begini, bukan berarti kita harus menolak tawaran tersebut. Apalagi jika kandidat tersebut memiliki dana yang cukup besar untuk dikeluarkan dalam kampanye. Maka yang menjadi tolok ukur kinerja seorang Tim Sukses disini adalah jumlah suara.

Meskipun tidak menang, namun reputasi Tim Sukses juga Dinilai dari seberapa besar imbas yang bisa dihasilkan terhadap kandidat yang diusungnya. Salah satu tolok ukur imbas tersebut adalah jumlah suara yang berhasil dikumpulkan saat pemilu.

Menjaga elektabilitas kandidat

Salah satu tugas Tim Sukses adalah membela calon yang diusungnya dari isu-isu negatif yang berkembang di masyarakat. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu canggih sangat mudah mempengaruhi opini masyarakat.

Oleh karena itu tak jarang calon pejabat menyewa khusus orang tertentu yang bisa menggerakkan media sosial untuk mempengaruhi pilihan masyarakat. Orang-orang sewaan tersebut bisa saja menyerang calon lain dengan menyebarkan isu-isu negatif seputar kehidupan pribadi sang calon pejabat.

Hal inilah yang akan membuat elektabilitas seorang calon pemimpin jatuh dan gagal memenangkan pemilu. Tugas Tim Sukses adalah menangkis isu-isu tersebut dan menggantinya dengan isu positif yang membangun kepercayaan masyarakat.

Hindari kampanye negatif

Kampanye negatif atau yang dikenal dengan istilah black campaign menjadi momok yang sangat menyebalkan di saat pemilu. Masing-masing calon pejabat akan mengeluarkan isu negatif yang akan menjatuhkan calon lainnya.

Isu-isu yang dilontarkan tersebut seringkali berlebihan dan menyentuh ranah pribadi yang seharusnya tidak diekspos di media. Tudingan-tudingan miring sering kali diungkapkan para politisi untuk menjatuhkan lawannya, tidak peduli apakah hal tersebut akan menimbulkan ujaran kebencian yang  melanggar undang-undang.

Hindari cara curang dalam pemilu


Selain kampanye negatif cara curang pun kerap kali dilakukan oleh tim sukses demi memenangkan calon yang diusungnya. Salah satunya adalah dengan politik uang.

Anda mungkin mengenal dengan istilah Serangan Fajar. Serangan Fajar maksudnya adalah tim suksesnya membagi-bagikan sejumlah uang kepada masyarakat agar mau memilih calon yang diusungnya. Hal ini tentu tidak benar sesuai undang-undang pemilu. Cara ini juga bukan cara untuk menarik simpati rakyat.

Hargailah rakyat sebagai manusia sebagai orang yang memiliki hak yang sama didepan politik. Jika ini terus dibiarkan maka akan terjadi politik adu uang dan tentunya akan merugikan calon pejabat itu sendiri.

Bangun kepercayaan masyarakat dengan prestasi

Dalam politik setidaknya ada 2 cara sederhana untuk mempengaruhi elektabilitas. Cara pertama adalah dengan menunjukkan prestasi calon yang diusung atau sebuah kebaikan kebaikan yang pernah dilakukan oleh calon tersebut. Cara kedua adalah dengan menjatuhkan calon pesaing dengan isu-isu negatif atau rekam jejak negatif yang pernah dimilikinya.

Cara yang terbaik tentunya adalah cara pertama yaitu dengan menonjolkan dan menunjukkan prestasi dan kebaikan yang pernah diraih oleh seorang calon pejabat. Cara ini tentunya sangat baik dan tidak menimbulkan efek samping Bagi siapapun.

Namun kenyataannya orang-orang sering memilih cara yang kedua dengan menjatuhkan lawan politiknya dengan berbagai isu dan berita negatif. Cara ini dianggap paling efektif Meskipun mereka tidak menyadari efek jangka panjang dari cara ini akan menimbulkan kekacauan di masyarakat.

Pemilu adalah sebuah pesta sesaat

Yang terakhir bahwa pemilu adalah sebuah ajang demokrasi sesaat untuk menunjukkan siapa yang terbaik untuk memimpin rakyat hari itu. Pejabat tersebut punya waktu setidaknya 5 tahun untuk membuktikan janjinya, setelah itu ia harus bertarung lagi dalam kontestasi politik.

Saat tahun-tahun politik orang yang dulunya berteman bisa saja menjadi lawan politik karena kepentingan yang berbeda. Lawan politik tidaklah sama dengan musuh politik. Karena lawan politik adalah teman yang sama-sama bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Calon calon yang diusung pastilah mereka yang terbaik untuk rakyat. Dan mereka yang terpilih adalah yang terbaik dari yang terb
aik untuk memimpin rakyat. Jadi siapa pun yang terpilih itulah yang terbaik untuk rakyat.

Selepas pemilu, Kita semua adalah teman dalam satu rumpun bangsa yang memiliki kepentingan yang sama. Kita masih tetap saling membutuhkan satu sama lain untuk dapat hidup dan berkembang di negara ini.

Maka sangat disayangkan apabila sampai mengkaitkan latar belakang seseorang hanya untuk menjatuhkan orang tersebut dalam kontestasi politik. Jangan pernah mengangkat isu Sara dan rasisme seperti isu agama, suku maupun budaya hanya untuk menjatuhkan seseorang. Hal tersebut bisa menimbulkan kekacauan sosial jangka panjang yang sulit untuk diperbaiki di masyarakat.

Jadilah Tim Sukses yang menyejukkan suasana di tengah ketegangan politik. Jangan jadi provokator yang memecah belah keutuhan bangsa.

Sekian mengenai tips menjadi tim sukses di tahun politik. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tuliskan Komentar