6 Tahapan Teknik Kultur Jaringan pada Tumbuhan yang Cukup Panjang

0 17
Tahapan Teknik Kultur Jaringan pada Tumbuhan
Tahapan Teknik Kultur Jaringan pada Tumbuhan

Tahapan teknik kultur jaringan pada tumbuhan dimulai dari mempersiapkan jaringan tumbuhan yang sehat hingga proses menanam kembali tumbuhan baru. Teknik kultur jaringan adalah bioteknologi yang dilakukan dengan memperbanyak tanaman secara vegetatif melalui pemanfaatan jaringan tanaman. Dengan cara ini pembibitan dapat dilakukan lebih efektif dan efisien serta sifat tumbuhan baru akan sesuai dengan sifat induk.

Table of Contents

Tahapan Teknik Kultur Jaringan pada Tumbuhan

Dalam melakukan teknik kultur jaringan pada tumbuhan terdapat 6 tahapan utama, yaitu Tahap pemilihan dan penyiapan, Tahap inisiasi kultur, Tahap sentralisasi, Tahapan multiplikasi, Tahapan pemanjangan tunas dan Tahap Aklimatisasi. Tahapan lain adalah menanam hasil kultur di lapangan untuk menghasilkan tumbuhan dewasa . Penjelasannya sebagai berikut :

Tahap Pemilihan dan penyiapan tanaman induk

Dalam melakukan kultur jaringan induk yang menjadi sumber eksplan harus jelas jenis spesies dan varietasnya. Tumbuhan juga harus sehat dan terbebas dari hama maupun penyakit. Tanaman yang akan dijadikan induk harus disiapkan secara khusus bila perlu dilakukan karantina di rumah kaca atau greenhouse. Dengan demikian diharapkan sumber eksplan yang akan dikulturkan bisa tetap terjaga dalam kondisi sehat serta bebas dari kontaminasi berbagai faktor negatif yang bisa merusak hasil kultur jaringan nantinya.

Tahap inisiasi kultur

Inisiasi kultur dilakukan secara in vitro dan pada tahap ini dilakukan pembuatan kultur dari eksplan yang telah terbebas dari mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan baru, seperti yang diungkapkan oleh Wetherell (1976). Pada tahapan ini diusahakan sumber eksplan yang aseptik atau arsenik.

Aseptik artinya terbebas dari berbagai jenis mikroorganisme yang berpengaruh ataupun tidak berpengaruh terhadap hasil kultur jaringan. Arsenik artinya terbebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan dampak negatif dan tidak diinginkan pada proses kultur jaringan. Diharapkan juga bahwa eksplan yang dikulturkan dapat menginisiasi pertumbuhan baru sehingga dimungkinkan untuk memilih bagian tanaman yang paling kuat untuk diperbanyak pada tahap selanjutnya.

Tahap sentralisasi

Pada tahap sentralisasi segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril yaitu di laminar flow dan harus menggunakan alat-alat yang steril. Sterilisasi juga bisa dilakukan pada peralatan seperti menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata sebelum alat kultur dapat digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril misalnya dengan menggunakan pakaian khusus laboratorium dan sarung tangan khusus.

Tahapan multiplikasi atau perbanyakan propagul

Pada tahap ini bahan tanaman atau propagul diperbanyak sehingga menghasilkan tunas atau embrio baru. Selanjutnya tunas ini akan dipelihara dalam keadaan tertentu sehingga sewaktu-waktu bisa diambil untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya. Kebanyakan pada tahap ini bisa dilakukan dengan cara merangsang terjadinya pertumbuhan tunas cabang dan percabangan aksiler.

Perbanyakan juga bisa dilakukan dengan merangsang terbentuknya tunas pucuk tanaman secara adventif baik secara langsung maupun dengan induksi kalus terlebih dulu. Di dalam media tanaman harus terkandung mineral gula vitamin maupun hormon dengan perbandingan yang tepat sesuai dengan kebutuhan seperti yang disampaikan Wetherell (1976). Adapun hormon yang biasa digunakan untuk merangsang pembentukan tunas adalah dari golongan cytokinin seperti BAP, 2-iP, kinetin, atau thidiadzuron (TDZ).

Tahapan pemanjangan tunas, induksi dan perkembangan akar tanaman

Pada tahapan teknik kultur jaringan ini diharapkan tanaman sudah membentuk akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat agar bisa bertahan hidup sampai waktunya dipindahkan ke media tanam di luar. Dalam tahap ini juga kultur tanaman diharapkan memperoleh ketahanannya terhadap pengaruh lingkungan luar sehingga siap untuk diaklimatisasikan.

Adapun tunas tunas yang dihasilkan pada tahap multiplikasi dipindahkan ke media lain untuk pemanjangan tunas. Media tanam ini hendaknya mengandung cytokinin yang sangat rendah atau bahkan tanpa cytokinin. Pemindahan dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok tetapi yang lebih ekonomis adalah dengan dipindahkan secara berkelompok.

Setelah tumbuh cukup panjang maka tunas dapat diakarkan. Pengakaran dapat dilakukan dengan memindahkan tunas ke media yang mengandung auksin seperti NAA atau IBA. Keberhasilan tahap ini dapat diukur pada tingginya mutu tunas yang dihasilkan dalam tahap sebelumnya.

Tahap Aklimatisasi

Tahap aklimatisasi merupakan tahap kritis yang seringkali menjadi kendala pada produksi bibit dengan kultur jaringan. Dalam tahap ini tunas mikro atau planlet dipindahkan ke lingkungan luar botol seperti rumah kaca, rumah plastik maupun screen house. Aklimatisasi juga merupakan proses mengkondisikan tunas mikro di lingkungan luar sehingga dapat bertahan dan siap ditanam di lapangan.

Tahap Aklimatisasi pada teknik kultur jaringan (img by unsplash)

Dari semua tahapan teknik kultur jaringan ini, dilakukan secara In-Vitro (Dalam laboratorium) untuk dapat beradaptasi di lingkungan Ex-Vitro. Kultur jaringan akan dapat dikatakan berhasil apabila planlet dapat diamati sasi kondisi eksternal dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Ini menandakan bibit bibit tersebut siap ditanam secara massal di lapangan.

Demikianlah mengenai tahapan tahapan teknik kultur jaringan pada tumbuhan. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Tuliskan Komentar