Sebuah teori yang menyatakan bahwa Autonomic Nervous System (ANS) merupakan penyebabnya. Ketika kalian sedang buang air kecil, kalian mungkin memegang alat kelamin. Jika semakin lama kalian menahannya maka akan semakin sulit untuk ANS kalian mengirim sinyal ke kandung kemih dan uretra sfingter.
Ketika sedang buang air kecil, ANS kalian memungkinkan terjadinya relaksasi otot sfingter uretra sehingga ada aliran untuk memulai kencing. Ini semacam Switch dalam ANS yang diperkirakan menjadi penyebab kencing gemetar atau menggigil. Semakin lama Anda tahan dalam semakin keras kencing akan menggigil atau gemetar.
Yang terjadi adalah tubuh menggigil atau gemetar mencoba untuk tetap hangat, mungkin kehilangan sedikit cairan hangat dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh dan mengganggu keseimbangan. Dengan demikian getaran dilakukan untuk memulihkan tubuh yang kehilangan panas.
Tergantung pada setiap orang, beberapa orang mungkin tidak menggigil karena ANS mereka tidak memiliki sifat refleks yang tanggap, atau tubuh mereka lebih baik dalam pengaturan suhu daripada sebagian lainnya, atau mereka hanya berbohong tidak pernah kencing menggigil.
Teori yang lain adalah yang secara ilmiah disebut post-micturition convulsion syndrome, dan masih belum bisa dipahami secara penuh oleh para ilmuwan. Kebanyakan ilmuwan percaya bahaw hal ini merupakan efek samping dari interaksi antara sympathetic nervous system (SNS) dan parasympathetic nervous system (PSN).
Dalam hal ini, SNS bertanggung jawab utk menahan keluarnya air kencing, sedangkan PNS bertanggung jawab untuk melepaskan air kencing. Meskipun fenomena ini lebih umum terjadi pada pria, wanita juga mengalami hal ini. Secara statistik didapat data bahwa fenomena ini dialami lebih dari 80% pria dan lebih dari 55% wanita.
Demikianlah penjelasan tentang kencing bergetar. Ada yang punya pendapat lain ? Silahkan tambahkan tapi yang jelas bukan hal yang mistis yaa. 🙂