Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia

0 17

Bagaimanakah sejarahnya orang Indonesia mengenal Sistem Kepercayaan ? Apakah agama-agama yang sekarang sudah dibawa sejak kedatangan orang-orang ke Indonesia ? Berikut akan dibahas mengenai  Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia.

Setelah sebelumnya dijelaskan mengenai Teori Kedatangan dan Persebaran Masyarakat Awal Indonesia maka sekarang akan dijelaskan tentang awal teknologi dan sistem kepercayaan masyarakat Indonesia.

Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia
Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia

Berikut merupakan tahapan-tahapan perkembangan masyarakat di Indonesia :

1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Masa ini merupakan masa yang paling awal dari sistem kehidupan masyarakat di Indonesia. Masa ini akan dibedakan atas corak kehidupan, teknologi dan sistem kepercayaan sebagai berikut :

a. Corak Kehidupan

Berikut merupakan corak masyarakat Indonesia pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan.

Hidup Nomaden (mengembara)

Merupakan cara hidup yang selalu berpindah-pindah dari tempat saru ke tempat lainnya. Mereka mencari daerah yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Daerah yang menjadi sasaran adalah daerah yang dekat air, tepi laut, lembah sungai, danau atau daerah subur.

Food Gathering (mengumpulkan hasil alam)

Yaitu masih menggantungkan kehidupan dan keberadaannya dengan alam. Artinya alam sudah menyediakan segala sesutau untuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Teknologi

Pada masa ini teknologi pembuatan alat-alat masih sangat sederhana. Alat-alat dan tulang biasanya berasal dari tulang gajah, kuda nil, rusa, banteng dan kera. Alat yang digunakan untuk melangsungkan kehidupannya sebagai alat berburu, penusuk, pengorek umbi-umbian.

Api sudah dikenal dan digunakan untuk memanaskan makanan, menghindari binatang, menerangi malam. Penemuan api merupakan salah satu penemuan besar bagi umat manusia.

c. Kepercayaan

Adanya lukisan di gua-gua menggambarkan adanya tanda-tanda dalam masyarakatnya. Lukisan mengandung nilai-nilai magis yang bertalian dengan suatu kepercayaan tertentu. Cap-cap tangan dengan warna merah ditafsirkan sebagai tolak bala terhadap makhluk halus yang jahat.

Hal ini terlihat di Gua Leang Pattae (Sulawesi Selatan). Gambar perahu di seram dan Irian juga sebagian perahu roh nenek moyang dalam perjalanan kea lam baka. Gambar manusia dengan perisai sebagai kekuatan magis untuk menolak kekuatan-kekuatan yang jahat.

2. Masa Bercocok Tanam

Setelah lelah berburu dan berpindah, masyarakat Indonesia mulai mengenal masa bercocok tanam dan menetap. Hal ini mulai memunculkan sistem permukiman awal di Indonesia.

a. Corak Kehidupan

Mulai memanfaatkan lahan untuk persawahan. Bercocok tanam dengan system persawahan berarti mereka telah mengenal pengairan, jenis tanaman, dan teknik pertanian.

Mereka mulai menjinakkan jenis hewan untuk diternakkan dan dipelihara.

Mereka sudah dapat membuat barang-barang dari logam. Pada masa itu telah berkembang perundagian (pertukangan menuang logam). Alat-alat logam yang terbuat dari perunggu dan besi.

b. Teknologi

Pada masa bercocok tanam alat-alat yang dibuat sudah diupam halus dan mulai tampak beraneka ragam, terbukti alat tersebut berfungsi tidak hanya sebagai alat rumah tangga atau alat pertanian tetapi juga alat-alat yang berfungsi dalam pemujaan (kepercayaan) melalui benda-benda megalithic serta sebagai alat perhiasan. Dengan demikian, tampak sudah mengenal tulisan.

c. Kepercayaan

Manusia pada masa ini sudah menguasai alam dengan muncul kepercayaan adanya kekuatan gaib di luar kemampuan manusia yang dapat terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

Animisme

yaitu kepercayaan terhadap roh makhluk hidup (nenek moyang). Roh-roh itu ada yang berbuat baik tetapi ada juga yang berbuat jahat, sehingga agar tidak berbuat jahat perlu dipuja dan diberi sesaji.

Dinamisme

yaitu kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang terdapat pada benda-benda tertentu, seperti : pohon besar, gunung, keris (senjata)

Totemisme

yaitu kepercayaan bahwa adanya pemujaan terhadap binatang tertentu yang dianggap masih ada hubungan dengan manusia.

Hubungan Perkembangan Kebudayaan dari Luar dengan Perkembangan Masyarakat Awal di Indonesia

Antara kebudayaan Dong Son, Sa huynh dan India mempunyai hubungan satu budaya denga Indonesia. Mereka berasal dari satu keturunan yang terpecah karena keadaan alam dan migrasi pendudukan. Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Perpindahan penduduk yang gelombang kedua terjadi pada tahun 400-300 SM bersamaan dengan zaman perunggu, seperti kapak sepatu dan nekara atau gendering yang berasal dari daerah Dongson.

2. Penduduk budaya Dong Son ini adalah orang-orang Austronesia yang tinggal di pulau-pulau yang terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Kedatangan orang-orang Austronesia yang berasal dari Yunan (Cina Selatan terdapat orang India dan Sa Huynh) ke Indonesia terjadi sekitar tahun 2000SM. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mereka yang menjadi asal-usul bangsa Indonesia. Nenek moyang kita dating ke Indonesia dalam dua periode sebagai berikut :

Dalam zaman batu baru, antara lain zaman kebudayaan kapak persegi sejak 2000 SM.

Dalam zaman perunggu antara lain kebudayaan kepak sepatu, nekara dan candrasa sejak 5000 SM.

3. Menurut Hornell, perahu-perahu bercadik adalah milik khusus bangsa Indonesia. Perahu-perahu bercadik yang ada di India Selatan adalah karena adanya pengaruh atau karena dibawa oleh bangsa Indonesia.

Demikianlah tentang  Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia.

Tuliskan Komentar