Pengertian Pencemaran Lingkungan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Dampak pencemaran linkungan
Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menimbang “bahwa lingkungan   hidup  yang  baik  dan  sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang- Undang   Dasar  Negara  Republik  Indonesia  Tahun 1945“ Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
- Jumlahnya melebihi jumlah normal.
- Berada pada waktu yang tidak tepat
- Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah sebagai berikut :
- Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi
- Merusak dalam jangka waktu lama.
Sumber Pencemaran Tanah
1. Aktivitas atau Proses Alam
Lingkungan dalam suatu ekosistem dapat mengalami perubahan sebagian atau menyeluruh. Biasanya perubahan total terjadi akibat bencana alam, seperti banjir, lahar panas atau lahar dingin, letusan gunung berapi yang mengeluarkan partikel-partikel debu yang dapat mencemari udara, gempa, gelombang tsunami, angin topan dan lain-lain.
Terjadinya kerusakan atau perubahan yang diakibatkan oleh faktor alam dapat merusak habis semua komunitas yang ada di lingkungan tersebut. Komunitas itu akan muncul kembali (suksesi) yang membutuhkan waktu cukup lama, bahkan sampai ratusan tahun,
2. Kegiatan Manusia
Pencemaran lingkungan yang utama berasal dari kegiatan manusia seperti kegiatan rumah tangga dan perorangan, industri, pertanian dan transportasi. Pencemaran tersebut berlangsung terus menerus dan dampaknya juga terus dirasakan, bahkan beberapa diantaranya berdampak luas atau global. Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil samping perbuatan manusia meliputi: faktor Industrialisasi, faktor urbanisasi, faktor, faktor cara benedictdaily hidup, kepadatan penduduk dan faktor perkembangan ekonomi.
Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak dapat dihindari. Contoh faktor tersebut sebagai berikut:
a. Faktor industrialisasi
- Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan
- Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk menghasilkan energi
- Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses di atas
b. Faktor urbanisasi
- Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan sistem transportasi
- Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil samping selama proses-proses di atas
c. Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat
- Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan
- Meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan energi
- Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup
d. Faktor cara hidup
- Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma
- Tuntutan akan kemewahan
- Pemborosan energi
e. Faktor perkembangan ekonomi
- Meningkatnya penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan
- Meningkatnya sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barang-barang kepentingan dalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemar
3. Pencemaran lingkungan akibat kegiatan rumah tangga dan perorangan
Kegiatan rumah tangga biasanya terdiri atas kegiatan memasak, mencuci dan buang air. Selain itu, dalam rumah tangga juga terdapat kegiatan konsumsi, baik bahan organik maupun anorganik yang sisanya dibuang ke lingkungan. Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan limbah dalam berbagai bentuk diantaranya bentuk padat maupun cair dan bentuk organik maupun anorganik baca juga :https://www.terketik.com/2019/11/cara-mencegah-dan-penanggulangan.html.
4. Pencemaran lingkungan dari kegiatan industri
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak industri dibangun dan semakin banyak pula sumber daya alam yang diambil dari alam. Kondisi tersebut membawa dampak terhadap lingkungan berupa munculnya sampah atau limbah yang jumlahnya semakin banyak dan bervariasi terutama limbah anorganik yang sulit untuk diurai oleh mikroorganisme. Hal ini terjadi karena industri pada dasarnya adalah usaha untuk mengubah atau mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi
Industri terdiri dari berbagai jenis dengan limbah yang juga beragam. Sebagian limbah tersebut berupa limbah padat (sampah) dan sebagian lainnya berupa limbah cair serta limbah gas. Limbah padat mencemari lingkungan perairan dan daratan, sedangkan limbah gas mencemari udara. Diantara limbah tersebut merupakan limbah berbahaya dan beracun (B3).
5. Pencemaran lingkungan dari kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian dimulai dari pembukaan lahan hutan, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan kegiatan setelah panen. Setiap kegiatan tersebut menghasilkan berbagai limbah yang dibuang ke lingkungan.
Pada saat pembukaan lahan untuk pertanian dilakukan, biasanya didatangkan peralatan berat, sehingga menimbulkan kebisingan. Lahan yang telah dibuka menimbulkan pengikisan atau erosi yang partikel-partikelnya mencemari sungai dan danau. Partikel-partikel hasil erosi tersebut masuk ke dalam sungai sehingga warna sungai tampak kecoklatan.
Banyaknya partikel dalam sungai mengakibatkan berkurangnya oksigen dalam sungai dan terbatasnya sinar matahari yang menembus masuk ke dalam sungai. Hal ini dapat mengakibatkan tergangguanya pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
2. Dampak Pencemaran Tanah
Tanah yang terkontaminasi dapat menyebabkan masalah pada manusia melalui sistem pernapasan, kulit, maupun sistem pencernaan. Melalui sistem pernafasan misalnya, tanah yang tercemar bisa menyebabkan bau yang tidak sedap terhirup oleh manusia atau adanya partikel pada udara menyebabkan kesehatan pernafasan jadi memburuk. Melalui kulit, tanah yang tercemar akan membuat air tanah ikut terkontaminasi bahan berbahaya dan bila digunakan untuk mandi, air ini tentu akan membuat masalah pada kulit.
1. Menurunkan Kesuburan Tanah
Dampak pertama dari pencemaran tanah yang terjadi di suatu daerah tentu akan lebih dahulu dirasakan oleh ekosistem darat di sekitarnya secara langsung. Di beberapa daerah pencemaran tanah akan menurunkan tingkat kesuburan tanah itu sendiri. Tanaman akan sulit hidup di tanah yang tercemar dan meskipun hidup ia akan menghasilkan produk yang belum tentu aman untuk dikonsumsi. Selain itu, fauna tanah yang selama ini tinggal pasti juga akan terusik keberadaannya.
2. Pencemaran Udara
Sampah yang mencemari tanah secara perlahan akan terdekomposisi oleh bakteri dekomposer. Proses ini akan berlangsung dalam waktu yang lama dan membuat udara di sekitarnya menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Seperti kita ketahui bahwa proses dekomposisi akan membuat sampah jadi membusuk dan mengeluarkan gas-gas berbau menyengat.
3. Wabah Penyakit
Dampak pencemaran tanah selanjutnya adalah penyebaran wabah penyakit berbahaya. Ya, betapapun tanah yang tercemar adalah tempat hidup yang nyaman bagi banyak patogen penyebab penyakit.
4. Merusak Estetika
Di banyak kota dan negara, pencemaran tanah telah berdampak pada rusaknya estetika atau keindahan ekosistem yang ada. Sampah yang menumpuk dan tersebar tentu tak sedap di pandang mata. Hal ini tentu juga akan membuat wisatawan tidak tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut sehingga membuat mereka kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata.
5. Merusak Ekosistem
Pada tahap terakhir, pencemaran tanah akan berdampak pada terganggunya keseimbangan ekosistem secara masif. Cepat atau lambat pencemaran yang terjadi pada tanah kita akan membuat keseimbangan ekosistem terganggu.