Pengertian Enzim
Reaksi dalam metabolisme menggunakan biokatalisator berupa enzim. Enzim adalah senyawa organik yang tersusun atas protein. Enzim merupakan biokatalisator, artinya enzim merupakan zat yang terdapat dalam tubuh mahluk hidup yang berfungsi mempercepat reaksi, tetapi zat itu sendiri tak ikut bereaksi.
Struktur Enzim
Secara kimiawi enzim tersusun atas dua bagian yaitu apoenzim. Apoenzim merupakan bagian protein yang bersifat non aktif mudah berubah oleh suhu. Gugus prostetik yaitu bagian non protein yang bersifat aktif jika gugus prostetiknya berasal dari senyawa organik kompleks disebut koenzim. Sedangkan bila berasal dari senyawa anorganik disebut kofaktor.
Sifat Enzim
Berikut ini dijabarkan beberapa sifat-sifat yang dimiliki enzim secara umum, sebagai berikut :
- Sebagai katalisator, dimana enzim disini bersifat mempercepat proses suatu reaksi,
- Sifatnya sama dengan protein karena enzim itu sendiri tersusun atas senyawa protein
- Bekerja secara spesifik, berarti setiap enzim hanya jenis reaksi tertentu yang dikatalisis.
- Bekerja secara cepat
- Bekerja pada suhu 30 C – 37 C, lebih dari 60 C enzim mengalami denaturasi atau rusak.
- Bekerja mengkatalisis reaksi tidak bolak-balik/hanya satu arah.
- Dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
- Enzim bersifat koloid, luas permukaan besar, bersifat hidrofil
- Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun basa, kation maupun anion
- Enzim sangat peka terhadap faktor-faktor yang menyebabkan denaturasi protein misalnya suhu, pH dll
- Enzim dapat dipacu maupun dihambat aktifitasnya
- Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim tetap baik sebelum maupun setelah reaksi berlangsung
- Enzim bermolekul besar
Cara Kerja Enzim
Hingga saat ini, ada perbedaan cara kerja enzim, adapun cara kerja enzim dapat di bagi menjadi dua yakni;
Teori lock and key
Subtrat masuk ke dalam sisi aktif enzim sehingga terbentuk enzim subtrat. Setelah terjadi reaksi salah satu ikatan dari subtrat putus. Setelah putus molekul hasil reaksi akan keluar dari sisi aktif.
Teori Induced Fit
Subtrat masuk ke dalam sisi aktif enzim dan membentuk kompleks enzim subtrat. Sisi aktif mengubah bentuknya, sehingga molekul akan pas dengan sisi aktif.
Faktor yang mempengaruhi kinerja Enzim
Enzim memerlukan suatu kondisi tertentu agar dapat bekerja secara optimal dalam tubuh. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja enzim adalah sebagai berikut :
Suhu
Suhu sangat berpengaruh terhadap kerja enzim. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia akan semakin cepat . akan tetapi enzim akan mengalami denaturasi jika suhu telalu tinggi. Enzim terdenaturasi artinya enzim mengalami perubahan susunan molekul sehingga enzim tidak menjadi aktif.
pH
Enzim membutuhkan suhu tertentu untuk menjalankan aktivitasnya. Ada enzim yang dapat bekerja optimal pada pH yang tinggi dan ada pula enzim yang bekerja optimal pada pH yang rendah.
Kadar Air
Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh kadar air. Rendahnya kadar air dapat menyebabkan enzim tidak aktif.
Konsentrasi enzim
Konsentrasi enzim yang terus bertambah akan mempercepat reaksi kimia. Jika konsentrasi enzim dengan subtrat (zat yang akan diubah oleh enzim) sudah seimbang, kecepatan reaksi kimia akan relatif konstan.
Jumlah subtrat
Hingga kadar tertentu, jumlah subtrat akan memengaruhi kecepatan reaksi kimia. Jika jumlah subtrat dan enzim sudah seimbang, kecepatan reaksi kimia akan relatif konstan.
Inhibitor
Keberadaan inhibitor (zat yang menghambat kerja enzim) dapat mengganggu kerja enzim. Misalnya, senyawa diisopropilfluorofosfat (DFF) dapat menghambat kerja enzim asetilkolinesterase yang terdapat dalam transmisi impuls saraf. Berikut cara inhibitor menghambat kerja enzim.
Beberapa inhibitor menyerupai molekul subtrat yang normal dan bersaing agar dapat terikat dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini dinamakan inhibitor kompetitif. Inhibitor ini akan menghalangi subtrat untuk tidak terikat pada sisi aktif enzim.
Inhibitor nonkompetitif menghentikan reaksi enzimatik dengan cara mengikatkan diri pada bagian lain dari enzim selain sisi aktif. Interaksi ini akan menyebabkan molekul enzim mengalami perubahan bentuk sehingga sisi aktif tidak dapat mengikat subtrat.
Tata Nama Enzim
Cara pemberian nama enzim telah ditetapkan untuk mengikuti aturan-aturan berikut :
- Enzim diberi nama sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis
- Biasanya ditambah akhiran ase
- Enzim dibagi ke dalam 7 golongan besar
Suatu enzim akan berinteraksi hanya dengan satu zat atau kelompok zat yang disebut substrat, untuk mengkatalisa semacam reaksi tertentu. Karena spesifisitas ini, enzim sering diberi nama dengan menambahkan akhiran “ase” terhadap nama substrat (seperti pada urease, yang mengkatalisa gangguan urea) Namun tidak semua enzim diberi nama seperti itu, suatu sistem klasifikasi dikembangkan didasarkan pada jenis reaksi katalisa enzim.
Klasifikasi Enzim
Enzim dapat dikelompokan sesuai dengan jenisnya menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
- Oxidoreduktase, terkait dalam transfer elektron
- Transferase, mentransfer suatu kelompok kimia dari suatu zat ke zat lainnya.
- Hidrolase, memotong substrat dengan mengambil suatu molekul air (hidrolisis)
- Liase, membentuk ikatan ganda yang menambahkan/memindahkan suatu kelompok kimia
- Isomerase, memindahkan satu kelompok didalam suatu molekul untuk membentuk isomer
- Ligase atau Sintetase, menggandakan pembentukan berbagai ikatan kimia sampai pada gangguan ikatan pirofosfat didalam trifosfat adenosin atau sebuah nukleotida yang sama.
- Polimerase yakni menggabungkan monomer-monomer sehingga terbentuk polimer
Demikianlah mengenai enzim dalam tubuh manusia, Semoga bermanfaat dan terima kasih.