Sifat khas dari daya tarik wisata ialah hanya dapat “dinikmati” dan “dikembangkan” di tempatnya berada, misalnya pemandangan alam yang indah, pantai tempat bersnang-senang , sungai, dan hutan. Ada dua jenis daya tarik wisata yaitu, diantaranya: (Warpani, 2007:50)
1. Daya tarik wisata yang mungkin sering dikunjungi secara berulang-ulang atau dapat menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di tempat tersebut, misalnya Pantai Kuta di Bali yang disebut dengan daya tarik penahan.
2. Daya tarik wisata yang hanya dikunjungi sekali saja dengan tujuan hanya untuk sekedar ingin tahu, ingin melihat dan lain sebagainya, seperti Candi Brobudur di Jawa Tengah yang disebut dengan daya tarik penangkap.
Daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang dapat dilihat dengan berbagai potensi-potensi yang di miliki di tempat tersebut seperti potensi alam, potensi budaya dan potensi manusia.
a. Potensi Alam
Pemandangan alam, flora, dan fauna adalah daya tarik wisata yang sangat menarik. Potensi daya tarik wisata alam pada umumnya rawan akan pengerusakan. Oleh karena itu, pemanfaatan objek ini harus dilakukan atas dasar pelestarian daya tarik wisata, artinya pemanfaatan objek tersebut harus dilakukan berdasarkan wawasan lingkungan yang lestari, dijaga keasliannya sebagai sumber daya alam dalam kaitan dengan keseluruhan ekosistem agar tetap menjadi daya tarik wisata yang diminati.
b. Potensi Budaya
Budaya daerah, upacara adat, busana daerah dan kesenian daerah adalah potensi-potensi yang dapat menjadi daya tarik wisata bila dikemas dan dapat disajikan secara profesional tanpa “merusak” nilai-nilai dan norma-norma budaya asli di tempatnya berada.
c. Potensi Manusia
Manusia merupakan sebuah objek sekaligus subjek pariwisata. Manusia mampu menyajikan sebuah daya tarik wisata berupa pertunjukan seni budaya seperti kesenian daerah dan adat-istiadat daerah yang mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
BACA JUGA : TEMPAT WISATA DI BALI YANG PALING TOP
Demikianlah mengenai daya tarik pariwisata semoga bermanfaat dan terima kasih.