Pengertian Angin
Persepsi tentang Angin
1. Reseptor tekanan di kulit
2. Reseptor suhu di kulit
3. Reseptor kinestesis
4. Reseptor penglihatan dan pendengaran
Efek Angin pada Tingkah Laku
Sejumlah orang percobaan (wanita) dimasukkan ke dalam terowongan angin yang menghembuskan angin dengan kecepatan bervariasi antara 14,4 km sampai 32 km per jam. Suhu udara dibuat berkisar antara 18-210C dan kelembaban udara antara 70-85%.
Dari hasil penelitian itu didapatkan bahwa semakin besar angin, makin besar pula penginderaan angin (perceived windiness) dan makin besar perasaan ketidaknyamanan (discomfort) yang ditimbulkan. Selain itu, kemampuan untuk melaksanakan berbagai tugas pun terganggu. Tugas-tugas yang terganggu itu adalah tugas yang membutuhkan konsentrasi, seperti berjalan dalam satu garis dan menuang air ke dalam gelas.
Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Dexter (1904) di Amerika Serikat telah membuktikan bahwa selama terjadi angin ribut, kecendrungan kenakalan siswa di kelas meningkat. Balinger dan Owen (1978) juga menemukan adanya hubungan antara angka mortalitas (kematian), kriminalitas berat, dan juga kejahatan remaja dengan kecepatan angin. (Fisher et al,1984:136)
Tentunya hasil-hasil penelitian di atas tidak konklusif dalam arti tidak membuktikan bahwa anginlah yang menyebabkan gejala-gejala tersebut. Bagaimanapun juga angin seringkali disertai dengan perubahan suhu udara dan cuaca sehingga gabungan dari semua faktor ini bisa menimbulkan gejala tingkah laku di atas.