Inilah, Pengertian Tata Surya, Susunan, Matahari, Planet-planet, dan Bumi

0 12

Sistem planet yang kita sebut rumah terletak di lengan spiral luar galaksi Bima Sakti.

Tata surya kita terdiri dari bintang kita, Matahari, dan segala sesuatu yang terikat padanya oleh gravitasi – planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, planet kerdil seperti Pluto, puluhan bulan, dan jutaan asteroid , komet dan meteoroid.

Di luar tata surya kita, ada lebih banyak planet daripada bintang di langit malam. Sejauh ini, kami telah menemukan ribuan sistem planet yang mengorbit bintang lain di Bima Sakti, dengan lebih banyak planet yang ditemukan sepanjang waktu. Sebagian besar dari ratusan miliar bintang di galaksi kita diperkirakan memiliki planet sendiri, dan Bima Sakti hanyalah satu dari sekitar 100 miliar galaksi di alam semesta.

Sementara planet kita dalam beberapa hal hanyalah titik di kosmos yang luas, kami memiliki banyak perusahaan di sana. Tampaknya kita h6idup di alam semesta yang penuh dengan planet – jaringan bintang-bintang yang tak terhitung disertai oleh keluarga benda, mungkin beberapa dengan kehidupan mereka sendiri.

Ukuran dan Jarak

Tata surya kita memanjang lebih jauh dari delapan planet yang mengorbit Matahari. Tata surya juga termasuk Sabuk Kuiper yang terletak melewati orbit Neptunus. Ini adalah cincin tubuh es yang jarang diduduki, hampir semuanya lebih kecil dari Obyek Sabuk Kuiper yang paling populer, planet kerdil Pluto.

Pluto hampir memenuhi bingkai dalam gambar ini dari Long Range Reconnaissance Imager (LORRI) di atas pesawat ruang angkasa New Horizons NASA, yang diambil pada 13 Juli 2015, ketika pesawat ruang angkasa itu berjarak 476.000 mil (768.000 kilometer) dari permukaan. Kredit Gambar: NASA / JHUAPL / SWRI

Dan di luar batas sabuk Kuiper adalah Oort Cloud. Shell bulat raksasa ini mengelilingi tata surya kita. Tidak pernah secara langsung diamati, tetapi keberadaannya diprediksi berdasarkan model matematika dan pengamatan komet yang kemungkinan berasal dari sana.

Awan Oort terbuat dari potongan-potongan es ruang puing-puing seukuran gunung dan kadang-kadang lebih besar, mengorbit Matahari kita sejauh 1,6 tahun cahaya. Cangkang material ini tebal, membentang dari 5.000 unit astronomi hingga 100.000 unit astronomi. Satu unit astronomi (atau AU) adalah jarak dari Matahari ke Bumi, atau sekitar 93 juta mil (150 juta kilometer). Awan Oort adalah batas dari pengaruh gravitasi Matahari, di mana objek yang mengorbit dapat berbalik dan kembali lebih dekat ke Matahari kita.

Heliosfer Matahari tidak sampai sejauh itu. Heliosphere adalah gelembung yang diciptakan oleh angin matahari — aliran gas bermuatan listrik yang bertiup keluar dari Matahari ke segala arah. Batas di mana angin matahari tiba-tiba diperlambat oleh tekanan dari gas antarbintang disebut syok terminasi. Tepi ini terjadi antara 80-100 unit astronomi.

Dua pesawat ruang angkasa NASA, yang diluncurkan pada tahun 1977, telah menyeberangi shock penghentian: Voyager 1 pada tahun 2004 dan Voyager 2 pada tahun 2007. Tapi itu akan banyak ribuan tahun sebelum dua Voyagers keluar Oort Cloud.

Pembentukan

Tata surya kita terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu dari awan padat gas dan debu antarbintang. Awan itu runtuh, mungkin karena gelombang kejut bintang yang meledak di dekatnya, yang disebut supernova. Ketika awan debu ini runtuh, ia membentuk nebula matahari – piringan materi yang berputar dan berputar.

Di pusatnya, gravitasi menarik lebih banyak material ke dalamnya. Akhirnya tekanan di dalam inti begitu besar sehingga atom-atom hidrogen mulai bergabung dan membentuk helium, melepaskan sejumlah besar energi. Dengan itu, Matahari kita lahir, dan akhirnya mengumpulkan lebih dari 99 persen dari materi yang tersedia.

Materi yang lebih jauh di disk juga menggumpal. Gumpalan-gumpalan ini saling menabrak, membentuk benda-benda yang lebih besar dan lebih besar. Beberapa dari mereka tumbuh cukup besar untuk gravitasi mereka untuk membentuk mereka menjadi bola, menjadi planet, planet kerdil dan bulan-bulan besar. Dalam kasus lain, planet-planet tidak terbentuk: sabuk asteroid terbuat dari serpihan-serpihan tata surya awal yang tidak pernah bisa secara bersamaan bergabung menjadi sebuah planet. Potongan-potongan kecil lainnya menjadi asteroid, komet, meteoroid, dan bulan-bulan kecil yang tidak beraturan.

Struktur

Urutan dan pengaturan planet-planet dan benda-benda lain di tata surya kita disebabkan oleh cara tata surya terbentuk. Di dekat Matahari, hanya material berbatu yang bisa menahan panas ketika tata surya masih muda. Karena alasan ini, empat planet pertama — Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars — adalah planet terestrial. Mereka kecil dengan permukaan yang kokoh dan berbatu.

Sementara itu, bahan-bahan yang biasa kita lihat sebagai es, cairan atau gas berada di bagian luar tata surya muda. Gravitasi menyatukan material-material ini, dan di situlah kita menemukan raksasa gas Jupiter dan Saturnus dan raksasa es Uranus dan Neptunus.

Potensi untuk Hidup

Tata surya kita adalah satu-satunya tempat yang kita tahu tentang kehidupan itu, tetapi semakin jauh kita mengeksplorasi semakin banyak kita menemukan potensi kehidupan di tempat lain. Baik bulan Jupiter, Europa dan bulan Saturnus, Enceladus, memiliki lautan air asin global di bawa
h cangkang es yang tebal

Pengertian Tata Surya, Susunan, Matahari, Planet-planet, dan Bumi

Pengertian Tata Surya 

Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa, yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti berasal dari tokoh pewayangan yang memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu dikarenakan orang jawa kuno menganggap bintang-bintang di langit membentuk gambar Bima yang dililit ular naga. 

Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar terdapat sabuk Kuiper. Hanya enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus dan Merkurius tidak mempunyai satelit alami. 

Susunan dan Anggota Tata Surya 

Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola kecil yang bergerak mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain bumi, ada juga planet-planet lain yang bergerak mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja yang memutari matahari, tetapi ada juga benda-banda langit lainnya yang melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah satelit alami, asteroid, meteor, dan komet. 

Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan membuat sebuah sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu dengan planet yang lain tidak mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna yang disebut sebagai tata surya. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai benda langit yang menjadi anggota tata surya. 

1. Bintang di Tata Surya 

Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari. 

Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas dari matahari berguna untuk menghangatkan permukaan bumi. 

Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu. Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya. 

2. Planet-planet 

Sifat planet berbeda dengan bintang. Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya matahari. Menurut International Astronomical Audit (IAU), planet adalah benda langit yang mempunyai orbit mengelilingi matahari. 

Planet-planet di tata surya juga memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa membentuk struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki benda langit lainnya di dalam orbitnya). 

Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus adalah nama-nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama planet itu juga telah diurutkan berdasarkan jaraknya dari matahari mulai dari yang paling dekat hingga yang paling jauh. 

Dulu Pluto sempat dimasukkan sebagai salah satu anggota planet dalam sistem tata surya. Namun, sekarang pluto sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah planet karena lintasan orbitnya tidak bersih dari benda langit lainnya. Dimana hal ini bertentangan dengan definisi planet yang di sampaikan oleh IAU. Sehingga disepakati bahwa Pluto bukanlah sebuah planet lagi. 

Dikarenakan garis edar planet yang berbentuk elips, jarak antara matahari dengan planet menjadi berubah-ubah. Posisi planet pada saat tertentu berada pada jarak terdekat (perihelium) dan pada saat yang lain berada pada jarak terjauh (aphelium). 

Pengelompokan Planet-planet 

Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3 susunan atau urutan planet yang dibuat oleh para ahli astronomi. 

Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari orbit bumi dapat dibagi menjadi planet inferior dan planet luar superior. Planet inferior adalah planet yang terletak di dalam orbit bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan, planet superior adalah planet yang berada di luar orbit bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 

Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat dibagi menjadi 2, yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet terrestial adalah planet dengan ukuran yang relatif kecil, berbatu, dan memiliki atmosfer yang tipis. Planet yang tergabung adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu planet dengan permukaan yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan ukurannya relatif besar. 

Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid. Planet dapat dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam adalah planet yang berada didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan sisanya termasuk planet luar. 

3. Satelit di Tata Surya 

Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua satelit akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang diputarinya. Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada porosnya dan memutari planet yang di
iringinya. 

Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan manusia. 

a. Satelit Alami

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, satelit alami merupakan benda langit yang bergerak mengelilingi sebuah planet. Hampir semua planet di tata surya memiliki satelit alami. Hanya Venus dan Merkurius sajalah planet yang tidak mempunyai satelit alami. Berikut daftar nama-nama satelit alami setiap planet di tata surya. 

b. Satelit Buatan

Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia dan semua gerakannya telah diatur oleh manusia. Sehingga bisa bergerak di tata surya sesuai dengan tujuan pembuatannya.

Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk mengamati objek-objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang ibuat manusia adalah satelit palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik Indonesia. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis satelit buatan beserta fungsinya.

Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa. Sebagai contoh adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit Palapa yang ada di Indonesia.

Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi. Sebagai contoh adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.

Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan permukaan bumi. Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik Amerika.

Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan posisi garis bujur, garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi secara akurat.

Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai dengan objek penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang diluncurkan untuk meneliti matahari.

4. Asteroid di Tata Surya

Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya.

Pada tahun 1801 seorang ilmuwan italia melakukan penelitian asteroid di tata surya untuk pertama kalinya. Nama ilmuwan itu adalah Guiseppa Piazzi dan asteroid yang diteliti diberi nama ceres.

5. Komet (Bintang Berekor)

Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor.

Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti komet terbuat atas kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira sebesar 10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang panjangnya dapat mencapai 100.000 km, ukurannya jauh lebih besar dibanding intinya.

Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100 juta km dan tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor komet selalu menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari. Dikarenakan partikel-partikelnya terdorong oleh radiasi matahari.

Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche. Panjang lintasannya hanya 3,3 km, sehingga komet ini sering berada di dekat matahari. Periode kemunculan komet sangatlah bervariasi. Komet yang paling terkenal adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali. Terakhir kali kemunculannya adalah pada tahun 1986.

Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet Kohoutek. Komet ini pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan oleh seorang ahli astronomo dari Ceko bernama Lubos Kohoutek. Diperkirakan komet ini sebelumnya tampak pada 150.000 tahun yang lalu dan kemunculan berikutnya sekitar 75.000 tahun lagi.

6. Meteor atau Meteorid

Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak teratur. Jika Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan sebuah meteor yang bisa dilihat oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang terjadi saat seseorang melihat bintang jatuh adalah meteor yang bergerak bebas di tata surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.

Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi dan memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik dan terbakar sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan cahaya, pada saat itulah manusia bisa melihatnya secara langsung.

Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum, meteor yang memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada juga meteor yang berhasil bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan mencapai permukaan bumi s
ebelum habis terbakar. Benda inilah dikenal dengan nama meteorid.

Matahari Sebagai Pusat Tata Surya

Matahari merupakan bintang di tata surya dengan massa yang sangat berat (300.000 kali massa bumi) dan jaraknya paling dekat dengan bumi. Matahari bukanlah bintang paling besar jika dibandingkan dengan 100 miliar lebih bintang lainnya yang ada di galaksi bimasakti.

Meskipun begitu matahari adalah bintang menjadi bintang terbesar dalam sistem tata surya kita. Diameter matahari besarnya adalah 1.400.000 km yaitu sekitar 110  kali ukuran bumi. Sedangkan jarak antara matahari dengan bumi adalah 149.000.000 km atau sering dibulatkan menjadi 150 juta km

Planet-planet di tata surya selalu bergerak mengelilingi matahari dikarenakan terdapat gaya gravitasi matahari. Besarnya gaya gravitasi matahari 28 kali lebih kuat dibanding gaya gravitasi bumi, karena massa matahari jauh lebih besar dibanding massa bumi.

Panas dan cahaya yang dihasilkan oleh matahari sangat berguna bagi kehidupan di  bumi. Energi yang dipancarkan matahari berguna untuk menjaga agar suhu di permukaan bumi tetap hangat, membantu proses sirkulasi air dan udara di bumi, dan lain sebagaianya.

Seperti bintang lainnya, matahari tersusun atas berbagai jenis gas dengan suhu yang sangat panas. Suhu permukaan matahari berkisar antara 5000 ºC-6000 ºC sedangkan suhu intinya bisa mencapai 15 juta ºC. Unsur gas yang membentuknya adalah hidrogen, helium, karbon, nitrogen, dan unsur-unsur lainnya.

Tuliskan Komentar