1. Daya Beli Masyarakat
Inflasi adalah penurunan daya beli mata uang akibat kenaikan harga di seluruh sektor perekonomian. Dalam masa saya SD sekitar tahun 2000, harga sebuah nasi bungkus adalah Rp 1.000 sementara sekarang saat saya kuliah harganya sekitar Rp 10.000.
Perubahan harga semacam itu bisa terjadi akibat lonjakan harga beras, harga daging, sayur, bumbu hingga harga kertas pembungkusnya. Itu menyebabkan perubahan daya beli masyarakat terhadap sebungkus nasi.
Inflasi mengharuskan harga naik dalam sektor barang dan jasa, seperti ukuran perubahan harga paling umum yaitu indeks harga konsumen (IHK). Bila harga barang yang tidak bersifat discretionary dan tidak mungkin diganti seperti makanan dan bahan bakar, bisa mempengaruhi inflasinya sendiri.
2. Mendorong Penumpukan Stok dan Upaya Investasi
Respons yang dapat diprediksi terhadap penurunan daya beli adalah membeli sekarang sebelum harganya naik, bukan nanti. Uang tunai hanya akan berkurang nilainya, jadi lebih baik belanja lebih awal untuk barang-barang yang tak akan turun nilainya.
Bagi konsumen, itu seperti mengisi tangki bensin, memasukkan daging ke freezer, membeli sepatu dalam ukuran berikutnya untuk anak-anak, dan seterusnya. Untuk bisnis, itu berarti membuat investasi modal yang mungkin dapat ditunda pelunasannya sampai nanti.
Banyak investor membeli emas dan logam mulia lainnya saat inflasi terus berlanjut, begitu juga dengan properti yang harganya terus naik setiap tahunnya. Itulah kenapa investasi di sektor ini tergolong ramai.
3. Penyebab Lebih Banyak Inflasi
Sayangnya, dorongan untuk menyetok dan berinvestasi dalam menghadapi inflasi cenderung mendorong inflasi lain pada gilirannya yang berpotensi bencana finansial. Karena investor dan pelaku bisnis menghabiskan uang lebih cepat dalam upaya mengurangi waktu mereka menahan nilai mata uang yang terus terdepresiasi. Jika persediaan uang melebihi permintaan pasar maka harga uang atau daya beli mata uang akan jatuh lebih cepat.
Ketika keadaan menjadi sangat buruk, kecenderungan yang masuk akal dilakukan untuk menjaga agar persediaan bisnis dan rumah tangga tetap tersedia. Orang-orang menjadi sangat putus asa untuk mengeluarkan uang, sehingga setiap mereka menerima gaji berubah menjadi hiruk-pikuk pengeluaran untuk apa saja yang mendesak.
Demikianlah efek inflasi pada perekonomian, semoga bermanfaat.