Bagian-bagian Telinga dalam Proses Pendengaran

0 12

Pengertian Telinga

Membahas tentang telinga, bisa kita ingat musik yang indah, suara kicauan burung yang merdu, knalpot yang bising atau suara teman yang serak merupakan bagian dari pendengaran. Tanpa adanya telinga tak mungkin kita bisa mengenali suara-suara itu.

Telinga merupakan salah satu dari 5 jenis panca indera manusia yang dapat mendeteksi atau mengenal suara serta berperan sebagai alat keseimbangan bagi tubuh. Telinga mampu mengenali getaran suara karena terdapat suatu reseptor khusus. Frekuensi pendengaran manusia berkisar antara 20 Hz hingga 20.000 Hz.

Artikel berikut akan membahas mengenai bagian telinga dan fungsinya dalam proses pendengaran sehingga manusia dapat mendengar berbagai macam suara dan berkomunikasi menggunakan suara.

 

Fungsi Telinga

Secara umum ada dua garis besar fungsi telingan dalam tubuh manusia yaitu :

1. Sebagai Indera Pendengaran

Telinga akan berfungsi sebagai indera pendengaran jika ada gelombang suara yang masuk melalui telinga luar, berlanjut ke telinga bagian dalam dan diterima oleh otak.

 

2. Sebagai Pengatur Keseimbangan

Telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan bagi tubuh karena terdapat struktur khusus pada organ telinga yang memiliki fungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ tersebut berhubungan dengan saraf otak ke 8 yang memiliki fungsi dalam menjaga keseimbangan dan untuk mendengar.

 

Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya

Telinga manusia dibagi menjadi 3 bagian yang meliputi telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam:

 

1. Telinga Luar

Telinga luar terdiri atas daun telinga (auricula), saluran telinga luar (analis auditoris eksternal) dan gendang telinga (memberan timpani):

 

a. Daun telinga

Daun telinga terdiri dari tulang rawan yang memiliki bentuk khas yang mendukung fungsinya. Daun telinga memiliki fungsi untuk memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran telinga untuk kemudian diteruskan ke bagian selanjutnya.

b. Saluran telinga luar

Pada bagian ini ada sebuah kelenjar yang bernama kelenjar sudorifera. Kelenjar ini mampu memproduksi serumen atau sejenis bahan mirip dengan lilin yang sewaktu-waktu dapat mengeras. Serumen ini mampu menjaga telinga sehingga tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam telinga, selain itu bagian ini juga dapat mencegah jika ada serangga masuk. Hal ini karena cairan telingan memiliki bau tidak sedap dan dibenci serangga.

c.Membran Timpani

bagian ini memiliki fungsi untuk menangkap gelombang suara. Membran akan bergetar jika ada gelombang suara dengan frekuensi tertentu. Frekuensi pendengaran manusia berkisar antara 20 Hz hingga 20.000 Hz.

 

2. Telinga Tengah

Telinga tengah merupakan sebuah rongga yang berisi udara dan memiliki fungsi untuk menjaga tekanan udara tetap seimbang. Dinding pada telinga tengah ini dilapisi oleh sel epitel. Fungsi utama telinga tengah yaitu untuk meneruskan suara yang diterima dari telinga luar ke telinga bagian dalam.

Pada bagian telinga tengah terdapat tuba eusrachius. Tuba eusrachius merupakan bagian yang menghubungkan antara telinga dengan rongga mulut. Tuba eusrachius memiliki fungsi menyeimbangkan tekanan udara pada telinga bagian luar dan telunga bagian dalam.

Telinga tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama. Adapun bagian-bagiannya meliputi Maleus atau Martil, Incus atau Landasan, dan Stapes atau Sanggurdi. Tulang-tulang tersebut saling terkait karena dihubungkan oleh sendi. 

Hal inilah yang membuat tulang-tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 tulang ini dapat berfungsi menghantarkan getaran yang diterima dari membran timpani dari telinga luar menuju ke jendela oval telinga dalam.

Tuba eusrachius akan selalu menutup kecuali pada saat kita sedang menelan dan menganga (membuka mulut ke atas), oleh sebab itu jika kita berada di ketinggian tertentu dan tiba-tiba telinga mulai berdengung maka disarankan untuk melakukan gerakan menelan karena dengan ini tuba eustachius dapat terbuka dan akan menyeimbangkan kembali tekanan udara dalam telinga.

[ads-post]

3. Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri atas bagian tulang dan membran. Telinga dalam ini disebut juga dengan labirin karena bentuknya yang berleku-lekuk seperti labirin. Labirin tulang atau labirin osea merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis dan berisikan cairan perilimfe. 
Labirin membran terdapat pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, tetapi labirin membran letaknya di bagian yang lebih dalam, dilapisi oleh sel epitel serta terdapat cairan endolimfe.

Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 yaitu:

 

a. Koklea

Koklea atau yang dikenal dengan nama rumah siput memiliki bentuk sepetti tabung bengkok ke belakang. Kemudian ujungnya berbelit mengelilingi tulang dan di bagian ujungnya berbentuk menyerupai kerucut, mirip rumah siput. 
Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel-sel syaraf didalamnya. Dalam tabung koklea terdapat bagian yang terbentuk oleh tulang dan membran koklea, bagian ini disebut dengan membran basilaris.

Membran Basilaris berfungsi memisahkan koklea menjadi 2 bagian. Bagian-bagianya yaitu pada bagian paling atas disebut dengan Skala Vestibuli, dan pada bagian bawah disebut dengan Skala Timpani. Diantara skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala media. Bagian atas Skala media dibatasi dengan membran vestibularis (reissner) dan bagian bawahnya oleh membran basilaris.

Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan bernama cairan per
ilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan bernama endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat struktur khusus yang dikenal denganorgan korti. Organ Korti berperan dalam mengubah getaran suara menjadi semacam impuls. Organ Korti adalah struktur yang tersusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.

 

b. Vertibuli

Bagian ini terdiri atas sakula dan urikula. Sakula dan urikula tersusun dari sel rambut, bagian ini memiliki struktur khusus yang disebut dengan macula acustika. Sel rambut pada bagian sakula tersusun secara vertikal, sementara pada utrikula tersusun secara horizontal. Pada sel rambut macula austica tersebar partikel serbuk protein Ca CO3 yang sdisebut dengan otolith.

 

c. Kanalis Semisirkularis

Kanalis Semisirkularis atau yang merupakan sebuah rongga/saluran yang berbentuk setengah lingkarang. Bagian ini terdiri atas 3 saluran semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda. 3 Saluran tersebut adalah :
  • Kanalis Semisirkularis Horizontal
  • Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
  • Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)

Proses Terjadinya Pendengaran

Berikut merupakan tahapan ketika telinga mendengarkan hingga kita bisa mengerti sebuah suara :
  1. Gelombang Suara masuk melalui telinga luar
  2. Masuk ke membran timpani
  3. Membran Timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran
  4. Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah Siput
  5. Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak
  6. Pergerakan cairan merangsang berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput)
  7. Sel rambut akan bergetar
  8. Getaran akan dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls
  9. Otak menerima impuls dan menerjemahkannya sebagai suara.
Demikianlah artikel tentang bagian-bagian telinga dan fungsi telinga. Semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk like & follow sosial media kami.

Tuliskan Komentar