Penyalahgunaan obat terlarang adalah masalah yang sangat umum di sebagian besar negara termasuk di Indonesia. Apalagi adanya narkoba paling berbahaya di dunia. Ini sebenarnya topik yang sangat penting bagi generasi muda. Kita tidak bisa menampikkan kalau benda-benda ini menyebar begitu cepat di sekitar kita. Berikut adalah daftar sepuluh obat terlarang dan efeknya pada manusia.
10. Heroin
Heroin adalah candu yang diproses langsung dari ekstrak opium. Ini awalnya dibuat untuk membantu penyembuhan kecanduan morfin. Jika dikonsumsi dan masuk dalam aliran darah, heroin diubah menjadi morfin, yang meniru tindakan endorfin, menciptakan rasa aman. Euforia khas telah digambarkan sebagai “orgasme” yang berpusat di usus. Salah satu metode penggunaan heroin yang paling umum adalah melalui injeksi intravena.
Belasan juta orang di seluruh dunia sudah menjadi pemakai dari obat penawar rasa sakit yang sangat adiktif bernama Heroin ini. Jika dikonsumsi bersama dengan alkohol maka tingkat bahayanya menjadi jauh lebih tinggi karena gabungan keduanya akan menimbulkan tekanan di suatu bagian dari otak yang berfungsi untuk mengatur kerja jantung dan paru-paru. Pastinya dapat mengakibatkan kerusakan di kedua organ tersebut.
9. Kokain
Kokain adalah alkaloid tropane kristal yang diperoleh dari daun tanaman koka. Zat ini merupakan stimulan dari sistem saraf pusat dan penekan nafsu makan, yang menyebabkan timbulnya rasa bahagia dan peningkatan energi euforia berlebihan. Hal ini paling sering digunakan untuk efek rekreasi. Kokain adalah stimulan sistem saraf pusat yang kuat. Efeknya bisa berlangsung hanya 20 menit hingga beberapa jam, tergantung dosis kokain yang diambil, kemurnian, dan metode pemberian.
Tanda awal stimulasi adalah hiperaktif, gelisah, tekanan darah meningkat, peningkatan denyut jantung dan euforia. Euforia kadang diikuti oleh perasaan tidak nyaman dan depresi dan keinginan untuk mengkonsumsi obat itu lagi. Selain itu juga meningkatkan minat dan rangsangan seksual. Efek sampingnya bisa berupa twitching, paranoia, dan impotensi, yang biasanya meningkat dengan pemakaian yang sering atau berlebihan.
8. Metamfetamin
Metamfetamin, yang disingkat secara populer menjadi meth atau ice, adalah obat psikostimulan dan simpatomimetik. Metamfetamin memasuki otak dan memicu pelepasan norepinefrin, dopamin dan serotonin. Karena merangsang jalur mesolimbik, menyebabkan euforia dan kegembiraan berlebihan serta kecanduan. Pengguna mungkin menjadi terobsesi dengan sesuatu atau melakukan hal berulang seperti membersihkan kaki, mencuci tangan, merakit dan membongkar benda.
Efek obat ini ditandai dengan gejala tidur, makan dan depresi yang berlebihan, sering disertai kegelisahan dan keinginan terhadap obat ini lagi. Konsumsi berlebih dapat mempercepat proses penuaan.
7. LSD
Asam lysergic dietilamida, LSD, LSD-25, adalah obat psychedelic semisintetik dari keluarga tryptamine. Diperdebatkan dalam penggunaannya sebagai obat rekreasi atau entheogen. Juga digunakan untuk merangsang berbagai jenis latihan untuk transendensi termasuk dalam meditasi, psikonautika, dan psikoterapi. Efek psikologis LSD sangat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada faktor-faktor seperti pengalaman sebelumnya, keadaan pikiran dan lingkungan, serta kekuatan dosis. Efek LSD dapat memiliki efek psikoemosional jangka panjang.
Beberapa pengguna mengutip pengalaman LSD yang menyebabkan perubahan signifikan dalam kepribadian dan perspektif hidup mereka. Efek yang berbeda secara luas muncul berdasarkan apa yang disebut Leary set dan setting. “Set” menjadi pola pikir umum pengguna, dan “pengaturan” menjadi lingkungan fisik dan sosial tempat efek obat tersebut dialami.
6. Ecstasy atau Pil Koplo
Ecstasy (MDMA) adalah enticogen psychedelic semisintetik dari famili phenethylamine yang jauh lebih sedikit visualnya dibandingkan dengan efek stimulannya. Zat ini dianggap sebagai obat rekreasi yang sering digunakan untuk kebutuhan seks dan juga dikaitkan dengan obat-obatan dalam club sebagai entheogen. Juga zat yang digunakan untuk melengkapi berbagai jenis praktik transendensi termasuk dalam meditasi, psikonautika dan psikoterapi.
Efek utama MDMA mencakup peningkatan kesadaran akan indra, perasaan keterbukaan, euforia, empati, cinta, kebahagiaan, kesadaran diri yang meningkat, perasaan kejernihan mental dan peningkatan apresiasi terhadap musik dan gerakan. Sensasi taktil ditingkatkan untuk beberapa pengguna, membuat kontak fisik dengan orang lain lebih menyenangkan. Efek samping lainnya, seperti kekakuan rahang dan denyut nadi tinggi.
5. Purple Drank
Purple drank sejatinya zat campuran dari soda, permen, dan obat flu yang mengandung codeine, yakni turunan dari morfin. Obat ini dipopulerkan oleh komunitas hip-hop di Amerika Selatan yang memberikan efek “high” kepada pemakainya. Fatalnya, kandungan codeine yang tinggi berujung pada gagalnya sistem saraf pusat, gangguan pada sistem pernapasan, gagal jantung dan kejang-kejang. Obat ini menjadi begitu terkenal setelah membunuh produser hip-hop dunia Big Hawk, DJ Screw dan rapper Pimp C di tahun 2007.
4. Flakka
Suatu zat stimulan sintesis yang relatif murah. Secara internasional harganya sekitar $5 saja namun penggunannya akan merasakan efek “high” yang sangat luar biasa. Flakka mampu menaikkan temperatur tubuh sampai 41° Celcius, dan di kondisi yang seperti ini mereka juga mengalami paranoia dan delirium yang sangat ekstrim. Dipenuhi oleh adrenalin, dibutuhkan sekitar 5 orang polisi untuk menahan seseorang yang dipengaruhi oleh Flakka.
Koran-koran banyak memuat berita soal pemakai Flakka yang berlari-lari sambil telanjang, ‘berhubungan badan’ dengan pohon, menusukkan dirinya di pagar dan menganggap dirinya adalah jelmaan Setan. Di tahun 2015, flakka telah membunuh 50 orang dari hipertermia sampai kegagalan organ tubuh
3. Scopolamine
Scopolamine bisa menjadikan pemakainya layaknya Zombie. Uniknya, narkoba ini tidak mempunyai rasa apapun dan juga tidak berbau. Cara memakainya yaitu dengan meniup atau menghembuskan bubuk narkoba ini ke wajah para korban. Efeknya dapat mengganggu kesadaran dan kehilangan konsentrasi hingga pikiran menjadi kosong layaknya Zombie. Mereka pun seperti tidak mempunyai kehendak bebas lagi.
2. Bath Salts
Bath Salts adalah stimulan sintesis yang menghasilkan efek candu yang tinggi serta gangguan mental. Konsumsi berlebihan pada obat ini dapat menyebabkan pemakainya menjadi kehilangan kendali pikiran, bahkan bisa menjadi kanibal atau pemakan manusia. Sebagai contoh kasus tahun 2012, Rudy Eugene yang ketika itu berusia 31 tahun dan kecanduan obat ini. Alhasil wajahnya menua dengan cepat mirip orang tua 60 tahunan.
1. Krokodil
Krokodil mungkin namanya terinspirasi dari kulit buaya, Sejatinya zat ini adalah campuran dari obat tetes mata, codeine dan bensin. Obat ini mampu memberikan efek euforia (atau kegembiraan yang berlebih). Harganya hanya sepertiga dari heroin biasa. Ketika obat ini disuntikkan ke tubuh, kandungan bensin dan obat tetes mata akan meresap lalu menggerogoti sampai bagian daging pemakainya sehingga kulitnya menjadi rusak mirip sisik buaya.
Konsumsi yang berkelanjutan lama kelamaan akan menyebabkan penyakit gangrene, yaitu penyakit yang membusukkan tubuh dari dalam. Pada beberapakasus bahkan belatung hidup dan berkeliaran di luka penggunanya. Dengan demikian Seorang pecandu Krokodil jarang yang bisa sembuh 100% dan biasanya hanya mempunyai sisa hidup sekitar satu tahun saja untuk bertahan sebelum tubuhnya hancur dari dalam.
Nah, ngeri kan ? disini aku tidak bermaksud menakuti, tapi memang begitulah adanya. Tubuh yang sehat tidak perlu obat. Pelampiasan hati mesti ke arah positif, seperti olahraga, organisasi dan hobi positif lainnya dan jangan sekali-sekali menggunakan narkoba.